Nama : Ipah Fauziah
NPM : 29211034
Kelas : 1EB08
Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat ekonomi
(ekonomi lemah) jadi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok
(kebutuhan primer) karena pendapatannya rendah. Kemiskinan terjadi karena
beberapa faktor. Karena rendahnya pendapatan yang menyebabkan rendahnya daya
beli. Selain itu karena rendahnya pendidikan masyarakat sehingga masyarakat
tidak mendapatkan hidup yang layak. Konsep Umum Mengatasi Kemiskinan
Terdapat banyak pengertian tentang
kemiskinan. Dari sejumlah literatur yang ada, maka secara umum kemiskinan dapat
dikelompokkan ke dalam tiga bentuk, yaitu kemiskinan struktural, kemiskinan
relatif dan kemiskinan absolut. Dari ketiga sudut pandang tersebut, penulis
akan memfokuskan pada kemiskinan absolut. Hal tersebut adalah sehubungan karena
kemiskinan absolut adalah kondisi kemiskinan yang terburuk yang diukur dari
tingkat kemampuan suatu keluarga dalam membiayai kebutuhan yang paling minimal
untuk dapat hidup sesuai dengan taraf hidup kemanusiaan yang paling rendah.
Pada prinsipnya, pemerintah dalam
program pembangunannya telah menjadikan kemiskinan sebagai salah satu fokus
utamanya. Program umum Presiden RI yang sering disebut dengan triple track
mencakup pro poor, pro growth dan pro employment atau program pembangunan yang
berfokus pada pengentasan kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
perluasan lapangan kerja. Seiring dengan program tersebut, pemikiran yang akan
dikembangkan pada makalah ini adalah upaya mengatasi masalah kemiskinan dari
perspektif perluasan lapangan kerja.
Dalam kaitan ini maka diproyeksikan
bahwa melalui ketersediaan lapangan kerja yang memadai maka akan dapat
diupayakan peningkatan penghasilan bagi masyarakat yang dengan sendirinya akan
mengentaskan masalah kemiskinan, namun hal tersebut tentunya harus dilakukan
dengan memperhitungkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Sehingga konsep umum ini
berlandaskan pada sebuah nexus atau hubungan keterkaitan antara pertumbuhan
ekonomi dengan ketersediaan lapangan kerja dan dengan kemiskinan itu sendiri.Dalam
kondisi ideal, maka peningkatan pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan
perluasan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan.
·
Penyebab
Kemiskinan (Potret Pembangunan di Indonesia)
Permasalahan masih besarnya penduduk miskin di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal yang antara lain, Pertama, pemerataan pembangunan belum menyebar secara merata terutama di daerah perdesaan. Penduduk miskin di daerah perdesaan pada tahun 2006 diperkirakan lebih tinggi dari penduduk miskin di daerah perkotaan. Kesempatan berusaha di daerah perdesaan dan perkotaan belum dapat mendorong penciptaan pendapatan bagi masyarakat terutama bagi rumah tangga miskin. Masih tingginya pengangguran terbuka di daerah perdesaan dibandingkan dengan di daerah perkotaan menyebabkan kurangnya sumber pendapatan bagi masyarakat miskin terutama di daerah perdesaan. Sementara itu masyarakat miskin yang banyak menggantungkan hidupnya pada usaha mikro masih mengalami keterbatasan dalam memperoleh akses permodalan dan sangat rendah produktivitasnya.
Kedua, masyarakat miskin belum mampu menjangkau pelayanan dan fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi. Gizi buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai. Bantuan sosial kepada masyarakat miskin, pelayanan bantuan kepada masyarakat rentan (seperti penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim-piatu), dan cakupan jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai. Prasarana dan sarana transportasi di daerah terisolir masih kurang mencukupi untuk mendukung penciptaan kegiatan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin.
Ketiga, harga bahan pokok terutama beras cenderung berfluktuasi sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat miskin. Kondisi terakhir, di mana dunia sedang di landa dua krisis besar yakni krisis pangan dan krisis energi, juga turut mempengaruhi lonjakan jumlah rakyat miskin. Di pasar ASEAN harga beras dengan kualitas patahan sebesar 25 % pada tahun 2007 adalah sebesar 330 dollar AS per ton. Pada bulan maret kemarin sudah sampai level 500 dollar AS per ton. Harga beras Vietnam dengan kualitas patahan 5% pecan lalu setersebut besar 550 dollar AS per ton. Sedangkan patahan 10% mencapai 540 dollar AS per ton. Sementara di India harga beras dengan patahan 5% menembus level 650 dollar AS per ton. Di Argentian harga beras dengan patahn 10% sebesar 625 dollar AS per ton. Sedangkan di Uruguay mencapai 630 dollar AS per ton. Kualitas beras medium di pasar Asia rata-rata mengalami kenaikan sebesar 52%.
Permasalahan masih besarnya penduduk miskin di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal yang antara lain, Pertama, pemerataan pembangunan belum menyebar secara merata terutama di daerah perdesaan. Penduduk miskin di daerah perdesaan pada tahun 2006 diperkirakan lebih tinggi dari penduduk miskin di daerah perkotaan. Kesempatan berusaha di daerah perdesaan dan perkotaan belum dapat mendorong penciptaan pendapatan bagi masyarakat terutama bagi rumah tangga miskin. Masih tingginya pengangguran terbuka di daerah perdesaan dibandingkan dengan di daerah perkotaan menyebabkan kurangnya sumber pendapatan bagi masyarakat miskin terutama di daerah perdesaan. Sementara itu masyarakat miskin yang banyak menggantungkan hidupnya pada usaha mikro masih mengalami keterbatasan dalam memperoleh akses permodalan dan sangat rendah produktivitasnya.
Kedua, masyarakat miskin belum mampu menjangkau pelayanan dan fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi. Gizi buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai. Bantuan sosial kepada masyarakat miskin, pelayanan bantuan kepada masyarakat rentan (seperti penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim-piatu), dan cakupan jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai. Prasarana dan sarana transportasi di daerah terisolir masih kurang mencukupi untuk mendukung penciptaan kegiatan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin.
Ketiga, harga bahan pokok terutama beras cenderung berfluktuasi sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat miskin. Kondisi terakhir, di mana dunia sedang di landa dua krisis besar yakni krisis pangan dan krisis energi, juga turut mempengaruhi lonjakan jumlah rakyat miskin. Di pasar ASEAN harga beras dengan kualitas patahan sebesar 25 % pada tahun 2007 adalah sebesar 330 dollar AS per ton. Pada bulan maret kemarin sudah sampai level 500 dollar AS per ton. Harga beras Vietnam dengan kualitas patahan 5% pecan lalu setersebut besar 550 dollar AS per ton. Sedangkan patahan 10% mencapai 540 dollar AS per ton. Sementara di India harga beras dengan patahan 5% menembus level 650 dollar AS per ton. Di Argentian harga beras dengan patahn 10% sebesar 625 dollar AS per ton. Sedangkan di Uruguay mencapai 630 dollar AS per ton. Kualitas beras medium di pasar Asia rata-rata mengalami kenaikan sebesar 52%.
Untuk mengatasi kemiskinan yaitu
dengan cara :
1.membatu
masayarakat pemerintah melakukan program
2.Program
Inpres Desa Tertinggal atau IDT
3.pemberian
kredit untuk para petani dan pengasuh kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau
KUK
4.Kredit
Modal Kerja Permanen (KMKP)
5.Program
Kawasan Terpadu (PKT)
6.Program
Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA)
7.Raskin
Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta program-program lainnya.
Secara umum, kebijakan yang dirancang untuk
mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia umumnya akan selalu berhadapan dengan
tiga tantangan penting yaitu:
1) Tantangan untuk menyediakan lapangan kerja
yang cukup.
2) Tantangan untuk memberdayakan masyarakat.
3) Tantangan untuk membangun sebuah kelembagaan jaminan sosial yang akan menjamin masyarakat ketika terjadi ketegangan ekonomi (economy shock).
2) Tantangan untuk memberdayakan masyarakat.
3) Tantangan untuk membangun sebuah kelembagaan jaminan sosial yang akan menjamin masyarakat ketika terjadi ketegangan ekonomi (economy shock).
Kemiskinan merupakan masalah utama
yang dihadapi pemerintah. Memang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk
mengatasinya. Namun kita semua juga haruslah ikut serta dalam upaya pengentasan
kemiskinan karena kita merupakan mahluk sosial yang beragama. Dimulai dari
upaya kecil dan nantinya akan melakukan perubahan besar.
Solusi atas masalah kemiskinan yang
dapat kita upayakan yaitu dengan dimulai dari diri sendiri, mulai detik ini,
dan hingga akhir nanti. Maksudnya kalian sebagai pelajar, belajarlah dengan
tekun untuk masa depan diri kalian sendiri serta nantinya akan berkembang
potensi positif kalian untuk berguna bagi masyarakat. Contohnya, jika kalian
belajar dengan tekun maka kalian membentuk diri sebagai pribadi yang
intelektual serta berakhlak mulia. Potensi positif tersebut dapat digunakan
untuk memperoleh pekerjaan yang layak sehingga pendapatan yang kalian dapatkan
akan membuat kalian jauh dari kemiskinan dan pendapatan tersebut dapat kalian
sisihkan untuk membantu sesama seperti membagikan sembako atau
kebutuhan-kebutuhan lainnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan
lain-lain.
SUMBER :
https://www.google.co.id/#hl=id&sugexp=frgbld&gs_nf=1&cp=70&gs_id=4r9&xhr=t&q=upaya+pemerintah
untuk mengatasi+masalah+kemiskinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar