KEJAHATAN
DALAM DUNIA INTERNET
Penculikan
via Facebook
Facebok sebagai jejaring sosial
memungkinkan orang-orang yang terpisah jauh saling berkenalan. Ada yang
berhasil menemukan teman lamanya, ada yang berhasil menemukan anaknya yang
hilang, ada yang berhasil menemukan pacar baru, ada juga yang berhasil menculik
anak-anak remaja.
Bulan Februari tahun 2010 kemarin,
Indonesia sedang ramai diberitakan remaja-remaja yang hilang dengan dugaan
diculik. Sang penculik semuanya menggunakan Facebook sebagai media untuk
mendekati korban. Bahkan menurut data yang didapatkan dari Komisi Nasional
Perlindungan Anak, terdapat 36 laporan berkaitan anak hilang gara-gara
Facebook. Di antara laporan tersebut terdapat 7 kasus merupakan kasus
penculikan.
Jika kriteria tersebut terpenuhi,
harap berwaspada!
Beberapa kasus memang terselesaikan.
Karena ternyata sang korban jatuh cinta dengan sang penculik, sehingga ikhlas
melarikan diri. Yang lainnya berujung modus pemerkosaan atau perdagangan anak.
Tidak peduli apakah korban sendiri ikut dengan rela ataupun secara paksa,
tetapi angka penculikan tersebut dinilai cukup mengkhawatirkan. Oleh karenanya
tidak heran jika orang menduga ada sindikat dibalik penculikan korban dengan
menggunakan jejaring sosial.
Pembunuhan
Gara-Gara Berdebat di Twitter
Kasus ini mungkin merupakan kasus
pertama kalinya di Amerika di mana pembunuhan dilakukan disebabkan oleh
Twitter. Dan untuk pertama kalinya tweet di Twitter akan dijadikan bukti
dalam sidang pengadilan kasus pembunuhan.
Cerita ini berawal dari perdebatan
di Twitter antara Blake dan Dancy, dua teman semenjak kecil. Diduga perseteruan
mereka dimulai gara-gara masalah klasik sepanjang masa, seorang perempuan.
Akhirnya mereka saling mengirim ucapan kasar melalui Twitter. Ucapan saling
memaki di Twitter akhirnya mencapai puncaknya ketika Dancy tertembak di New
York pada tanggal 1 Desember 2010.
Sangat disayangkan sekali pembunuhan
terjadi hanya gara-gara perdebatan melalui Twitter. Apalagi mereka merupakan
teman dari kecil.
Pembunuh
berantai Craigslist
Tahukah kalian Web Craigslist?
Web ini merupakan salah satu Web populer di dunia (berdasarkan Alexa menduduki
urutan 50 besar). Craigslist menyediakan jasa posting iklan yang mirip dengan
klasifika pada koran. Di Indonesia sebenarnya juga terdapat Web Craiglist,
walaupun tidak begitu populer.
Tetapi tidak demikian dengan negara
asalnya di Amerika Serikat. Mereka aktif menggunakannya baik untuk mencari
pekerjaan, menjual barang bekas, mencari pasangan hidup, atau bahkan mencari
jasa prostitusi. Jasa terakhir inilah yang dimanfaatkan sang pembunuh berantai
menjalankan aksinya.
Dari Desember 2010 sampai Desember
2011 telah ditemukan sepuluh mayat di sekitar Ocean Parkway dan area Jones
Beach State Park. Dan dari total sepuluh korban, tercatat empat korban adalah
prostitusi yang pernah memposting jasanya di Craigslist. Media massa pun
menjuluki sang pembunuh berantai dengan nama Pembunuh Gilgo (karena lokasi
mayat-mayat ditemukan umumnya dekat Pantai Gilgo) atau pembunuh Craigslist.
Dan jika Anda penasaran mengapa
penulis tidak menyebut nama pembunuh itu, bukan karena penulis terlalu malas
mencari informasi siapa pembunuhnya. Melainkan sampai hari ini (atau setidaknya
artikel ini dibuat), identitas pembunuh masih belum diketahui….
Kesimpulan
Sebenarnya penulis merasa kejahatan
yang timbul karena berinteraksi dengan orang lain di Internet dapat
diminimalisir seandainya kita hati-hati memberikan informasi identitas kita
maupun dalam berinteraksi dengan orang tidak dikenal.
Demikian juga hati-hati menjaga
sikap, karena walaupun Internet adalah dunia maya, tetapi orang yang
menggunakannya adalah nyata. Jadi tidak mengherankan pembunuhan bisa terjadi
gara-gara perselisihan di Internet.
Setidaknya penulis percaya
kewaspadaan tidak ada salahnya seperti kata Bang Napi. Mungkin penulis juga
harus hati-hati menulis artikel untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan?
SUMBER
http://bacaonlines.blogspot.com/2011/05/karya-tulis-hukum-penipuan-melalui.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar