KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat
Allah SWT, karena dengan karunianya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul “Kenaikan harga kedelai,pengusaha tahu dan tempe keciklan ukuran”.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami
dalam proses pekerjaannya, tapi kami berhasil dalammenyelesaikan karya ilmiah
ini tepat pada waktunya.
Akhir kata semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Daftar isi
Halaman
...................................................................................................................
Halaman
Judul.........................................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR................................................................................................................
ii
Daftar
isi.................................................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
..............................................................................................
1
1.1. Latar belakang
masalah.......................................................................................
2
1.2. Tujuan
masalah........................................................................................................
3
BAB 11 LANDASAN
TEORI...............................................................................................
4
2.1. Kenaikan harga
kedelai..............................................................................................
5
2.2. Pengusaha tahu tempe kecilkan
ukuran................................................................. 6
BAB 111
PEMBAHASAN.............................................................................................................
7
BAB IV
PENUTUP...................................................................................................................8
4.1.
Kesimpulan............................................................................................................9
4.2.
saran....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................................
IV
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kenaikan
harga kedelai saat ini merupakan masalah bagi para konsumen dan berpengaruh
besar terhadap aktivitas perekonomian. Kenaikan harga kedelai di indonesia
berpengaruh terhadap kelangkaan barang tersebut untuk di dapatkan. Hal itu juga
disebabkan dengan tingkat pendapatan perkapita masyarakat indonesia rendah.
Saya akan membahas permasalahan tersebut dengan judul “KENAIKAN HARGA KEDELAI,
PENGUSAHA TAHU DAN TEMPE KECILKAN UKURAN”. Saat ini pengukuran ukur tahu
dilakukan dengan mengurangi ketebalan tahu. Karena disebabkan beberapa faktor
salah satunya cuaca. Kelangkaan untuk memperoleh kedelai mengakibatkan kenaikan
komoditi tersebut. Beberapa pengusaha tahu dan tempe mengalami pemogokan dalam
pembuatan pangan. Sehingga banyak sejumlah pekerja mogok berproduksi di pabrik
pembuatan tahu rumahan. Sejak harga kedelai naik pengusaha tahu dan tempe hanya
memrproduksi 3 - 4 kwintal saja dan ada
juga yang memproduksi hanya 1 kwintal saja. Padahal biasanya pengusaha tahu dan
tempe di hari bisa menghabiskan 5 kwintal kedelai. Memperkecilkan ukuran tahu
dengan cara itulah pengusaha tahu dan tempe tetap memproduksi, walaupun hanya
memproduksi lebih sedikit dari biasanya. Pengusaha tahu dan tempe lebih memilih
untuk memperkecilkan ukuran dibandingkan dengan menaikan harga, karena jika
dengan menaikan harga mereka merasa takut nanti usaha mereka tidak laku. Ukuran
yang sedikit diperkecilkan ini saja sudah banyak yang protes di pasar.
Tujuan
masalah
Tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini
adalah untuk menambah pengetahuan dan di harapkan bermanfaat bagi kita semua.
BAB 11
LANDASAN TEORI
Menurut kamus
besar bahasa indonesia tempe adalah makanan yang di buat dari kacang
kedelai yang di fermentasikan menggunakan kapang rhizopus (“Ragi Tempe”)
BAB 111
PEMBAHASAN
Sejumlah pekerja mogok berproduksi di oabrik
pembuatan tahu rumahan, pancoranmas,Depok,Jawa Barat,Rabu (28/). Sejumlah
pabrik tahu rumahan di Depok terpaksa berhenti berproduksi akibat kenaikan
harga kedelai impr dari harga semula Rp7.600/kg menjadi Rp9.300/kg sebagai
dampak dari anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Lubuk
basung,Sumatera Barat- karena harga kedelai naik,pemuat tahu di kecamatan Lubuk
Basung,Kabupaten Agam,Sumatera Barat,mebgecilkanukuran tahu buatan mereka.
Fajar(30),salah seorang pembuat tahu
mengatakan sejak naiknya harga kedelai dari Rp7.800 menjadi Rp9.200 perkilogram,dia terpaksa
memperkecil ukuran tahu dengan memerbanyak potongan dari 340 menjadi 350 batang
perpetak. Sementara haga penjualan di naikan dari Rp500 menjadi Rp550
perbatang.”ini untuk menyiasati mahalnya harga kedelai. Jika saya tidak
melakukan ini,maka biaya produksi tidak cukup,”katanya.
Pengukuran ukur tahu dilakukan dengan
mengurangi ketebalan tahu. Meski sebenarnya dengan mengurangi ketebalan tahu
yang di rugikan para konsumen,namun hal itu terpaksa di lakukan, agar usaha
tetap bertahan. Nilai tukar rupiah yang kian melemah terhadap dolar
Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari
terakhir menjadi salah satu penyebab naiknya harga kedelai. Kebutuhan kedelai nasional
tak kurang dari 2,5 juta ton pertahun. Sementara,hasil produksi kedelai di
Indonesia hanya sampai 800 ribu ton. Mau tak mau, 1,7 juta ton harus di inpor
di luar. Selama ini,pasokan kedelai di Indonesia datang dari AS.
Pantauan Republika senin (26/8), harga
kedelai sebagai bahan baku produksi tahu dan tempe sudah menembus angka
Rp9.200/kg untik jenis kedelai dua roda. Sedangkan untuk merek bola seharga
Rp8.900/kg sampai Rp9.000/kg.Pengusaha tahu dan tempe lebih memilih untuk
mengecilkan ukuran di banding untuk menaikan harga. Di hari biasa,industri tahu
fajar bisa menghabiskan 5 kwintal kedelai. Sejak harga kedelai naik,ia hannya
memproduksi 3-4 kwintal saja. Bahkan,tetangga sebelah fajar hanya berani
memproduksi 1 kwintal saja. Padahal di hari biasa ia bisa menghabiskan 5
kwintal kedelai.
Harga kedelai yang melonjak ini membuat
perajin tempe dan tahu berniat mogok kerja.’’Inilah persoalan ketika harga
kedelai tinggi,maka produsen tempe dan tahu yang akan berteriak. Karena kita
masih impor kedelai 60 persen dan 40 persen lokal,”Ujar Suswono.
Dalamrencana kerja kementerian
pertanian,untuk mencapai swasembada kedelai pada 2014,maka produksi harus
mencapai 2,7 juta ton. Namun upaya swasembada ini masih terkendala masalah
lahan. “swasembada kedelai memerlukan tambahan lahan minimal 500 ribu hektare.”
Kata dia.
Saat ini pihaknya sedang mengupayakan
menambah lahan yang di inventariasi oleh badan Pertahanan Nasional. Kementerian
pertanian dan BPN sepakat untuk meretribusi lahan untuk kebutuhan pertanian.
Dalam satu bulan kedepan,pihaknya bersama BPN akan mengkaji lahan mana yang
bisa di distribusikan kepada petani. Namun,jika ternyata tak kunjung
tereaisasi, maka akan di terapkan pola inti-plasma.
Suswono juga punya rencana lain.
Untukmenggenjot produksi kedelai, maka akan dilakukan dengan sistem Tumpang
Sari. Potensi penanaman dengan sistem Tumpang Sari ini bisa setara perluasan
lahan 200 ribu hektare. Musim kemarau di anggap cocok untuk mulai menanam
kedelai. Agar tidak tergantung pada penambahan lahan, kementerian pertanian
akan mengupayakan produktivitas dari 1,3 ton perhektare menjadi 1,54 ton
perhektare. Meningkatkan penggunaan pupuk,dan pengendalian organisme penggangu
tanaman.” Dalam dua tahun masih memungkinkan untuK Swasembada,”katanya.
Dan pengusaha perajin tahu berharap,
harga kedelai ini bisa di kendalikan oleh pemerintah agar usaha pembuatan tahu
mereka bisa bertahan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Bahwa kenaikan harga kedelai dapat
berimbas kepada masyarakat kecil,pengusaha tahu dan tempe pun mulai
mengeceilkan ukuran ketebalan tahu di bandingkan dengan menaikan harga
tersebut. Memperkecil ukuran tahu dengan dengan memperbanyak potongan dari 340
menjadi 350 batang perpetak. Sementara harga penjualan di naikan dari Rp500
menjadi Rp550 perbatang, meskipun ukuran tahu yang sudah di perkecilkan tetepi
banyak konsumen yang protes di pasar. Dengan cara memperkecilkan ukuran
ketebalan tahu hal itu terpaksa di lakukan agar usaha tetap bertahan.
Saran
Dengan kenaikan harga kedelai yang
melonjak tinggi, membuat perajin tahu dan tempe berniat mogok kerja. Dalam
rencana kerja kementerian Pertanian Suswono sedang mengupayakan menambah lahan
yang di inventarisasi oleh Badan Pertahanan Nasional Kementerian Pertanian dan
BPN sepakat untuk meretribusi lahan untuk kebutuhan pertanian. Suswono juga
punya rencana lain untuk meningkatkan produksi kedelai, maka akan di lakukan
dengan sistem Tumpang Sari. Dengan cara sistem tumpang sariini bisa setara
perluasan lahan 200 ribu hektare.
Demikianlah karya ilmiah tentang
kenaikan harga kedelai pengusaha tahu dan tempe kecilkan ukuran, yang dapat
mengancam ketahanan pangan Indonesia yang saya buat semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Suswono,menteri pertanian.Jakarta :
Tempo.co selasa,24 juli 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar